"Tetapi biarlah keadilan bergulung-gulung seperti air dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir." (Amos 5:24)
Ketika motivasi hati seseorang telah menyimpang, maka seindah apapun ibadah yang dilakukan tidak lagi dikenan TUHAN. Sebagian orang merasa bahwa dengan membawa banyak kurban persembahan, hingar-bingarnya musik pujian, atau megahnya perayaan, itu semua akan membuat hati Tuhan berkenan memberkati mereka. Kegiatan ibadah dikemas sedemikian indah namun tujuannya bukan lagi untuk menghormati Tuhan, sebaliknya demi mencari keuntungan pribadi. Dibalik bentuk-bentuk kegiatan agamawi, beberapa orang sedang memungkiri hatinya di hadapan Tuhan.
Betapa sedihnya hati TUHAN menyaksikan ibadah yang dilakukan umat Israel saat itu. Melalui Nabi Amos, TUHAN menyatakan betapa benci hati-Nya terhadap semua perayaan mereka. TUHAN pun tidak menyukai sebaik apapun kurban persembahan mereka. Mengapa? Karena hati mereka telah menyimpang dari TUHAN, hati mereka sesungguhnya jauh dari TUHAN.
Ibadah yang mereka lakukan hanyalah kegiatan agamawi tanpa kasih. Secara fisik mereka beribadah, tetapi disisi lain mereka berlaku tidak adil, menindas sesama, dan melakukan penyembahan berhala. Itu sebabnya Tuhan mengingatkan, "Tetapi biarlah keadilan bergulung-gulung seperti air dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir" (ay. 24).
Ibadah yang menyukakan hati TUHAN tidaklah ditentukan dari kemegahan atau seberapa banyak persembahan yang kita berikan. Tanpa didasari hati yang mengasihi-Nya, semua sia-sia. Ibadah yang berkenan bagi TUHAN adalah ketika kita mempersembahkan hidup kita untuk mengasihi Tuhan, serta menjalani hidup sesuai dengan kebenaran Firman TUHAN (melakukan keadilan dan kebenaran, dan tidak menindas sesama). Ketika kita menyelaraskan hidup sesuai dengan Firman TUHAN, itulah ibadah yang berkenan bagi TUHAN.
SEBAB AKU MENYUKAI KASIH SETIA, DAN BUKAN KORBAN SEMBELIHAN, DAN MENYUKAI PENGENALAN AKAN ALLAH, LEBIH DARI PADA KORBAN-KORBAN BAKARAN. (HOSEA 6:6)