1 Petrus 5:1-4 Gembala yang Baik Melayani dengan Sukarela (ay. 2) "...jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah..."Pelayanan bukanlah beban, tapi panggilan kasih. Petrus mengingatkan bahwa menjadi gembala bukan karena keterpaksaan, melainkan respons hati terhadap panggilan Allah. Gembala sejati tidak melayani karena kewajiban semata, tapi karena kerinduan untuk taat dan melayani Kristus. Renungan buat kita: Apakah motivasi kita melayani? Apakah kita sudah melayani dengan kerelaan hati?
Gembala yang Baik Tidak Berorientasi pada Keuntungan (ay. 2b) "...dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri." Zaman sekarang mudah sekali jatuh ke dalam pelayanan yang berorientasi pada materi. Tapi Petrus menekankan bahwa pelayanan sejati adalah pengabdian, bukan profesi. Hati seorang gembala harus mencerminkan Kristus yang datang "bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani" (Mat. 20:28) Renungan untuk kita: Apakah pelayanan kita murni demi kemuliaan Tuhan? Ataukah kita diam-diam mengharapkan imbalan tertentu?
Gembala yang Baik Memimpin dengan Teladan, Bukan Kekuasaan (ay. 3) "Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka... tetapi hendaklah kamu menjadi teladan." Gembala yang baik bukanlah soal kuasa, tapi keteladanan. Tuhan Yesus sendiri membasuh kaki murid-murid-Nya sebagai teladan kerendahan hati. Gembala yang baik adalah yang bisa berkata seperti Paulus, “Ikutilah teladanku, seperti aku juga mengikuti teladan Kristus” (1 Kor. 11:1). Renungan buat kita: Apakah hidup kita mencerminkan apa yang kita khotbahkan? Apakah umat melihat Kristus dalam diri kita?
Suadara ternyata Tuhan menyediakan Upah kepada setiap manusia yang melakuka tugasnya dengan benar dihadapan Tuhan dimana Gembala yang Baik yaitu: Mahkota Kemuliaan (ay. 4)
Menjadi gembala yang baik bukanlah tugas yang mudah, tetapi sangat mulia. Tuhan memanggil kita bukan hanya untuk memimpin, tetapi untuk menggembalakan — memelihara, mengarahkan, melindungi umat-Nya. Kiranya setiap kita, entah sebagai penatua, pelayan Tuhan, atau pemimpin rohani, dapat setia menggembalakan sesuai dengan teladan Kristus, Gembala Agung.