Hakim-hakim 8:27 Kemudian Gideon membuat efod dari semuanya itu dan menempatkannya di kotanya, di Ofra. Di sanalah orang Israel berlaku serong dengan menyembah efod itu; inilah yang menjadi jerat bagi Gideon dan seisi rumahnya.
Keberhasilan Gideon dalam mengalahkan Midian mendapat pujian besar dari orang Israel, bahkan mereka ingin mengangkatnya sebagai raja (ay.22). Namun, dengan kerendahan hati, Gideon menolak tawaran itu. Sebagai gantinya, Gideon meminta orang Israel mengumpulkan emas dari jarahan perang untuk membuat efod (ay.24-27).
Alkitab tidak menjelaskan tujuan spesifik Gideon dalam pembuatan efod ini. Namun, ia lupa melibatkan Tuhan dalam keputusan ini, sehingga efod tersebut malah menjadi sumber penyembahan yang salah (ay.27). Orang Israel mulai memberhalakan efod buatan Gideon, dan inilah yang menjadi jerat bagi Gideon dan keluarganya.
Pelajaran dari kisah ini adalah, berkat yang kita terima dapat berubah menjadi jerat jika kita tidak berhati-hati (tidak melibatkan Tuhan dan Firman-Nya). Gideon berhasil mengatasi tantangan dan penderitaan, namun gagal dalam menanggapi berkat dengan benar. Ini mengingatkan kita untuk selalu melibatkan Tuhan dan Firman-Nya dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam berkat yang kita terima.
Jangan biarkan berkat menjadi jerat dengan mengabaikan keterlibatan Tuhan dan firman-Nya. Selalu jaga hati kita agar tidak terjerat oleh berkat yang tidak dikelola dengan bijaksana.
TIDAK MELIBATKAN TUHAN & FIRMAN-NYA BERPOTENSI MENGUBAH BERKAT MENJADI JERAT.